2 - belum ada cinta
Kali ini aku ingin bercerita bagaimana bertemu sampe aku belum ada rasa kepada lelaki kesayanganku yang saat ini sedang sibuk karena skripsi
Sambil meminum segelas milo panas, ini ceritaku..
Kalau dibilang aku tau sejak kapan? Akan ku jawab dengan lantang ' SEJAK KELAS 1 DI MAN ', kok bisa? Gimana aku nggak tau dia, dia anak kelas 1 yang cukup famous dengan gayanya, dengan nakalnya, dengan julukannya. Bolehkah ku sebut disini din? Haha ampun.. aku bercanda. Lalu waktu ada pemilihan jurusan di sekolahku, aku memilih agama. Kenapa milih agama? Apa yaaa, semacam pelarian sih sebenarnya.. di ipa aku bener - bener enggak akan mampu dengan pelajarannya, ips.. ah aku belum tertarik, lalu bahasa? Aku tertarik.. tapi disana ada seseorang yang sejak kelas 1 nggak aku suka haha alasan itu berhasil membuatku nggak minat lagi dibahasa. Lalu semua yang ada memilih jurusan agama di ajak untuk bersosialisi di masjid waktu itu. Nah.. disana aku baru ber - oh ria melihat mereka duduk disana juga. Akhirnya kita SEKELAS!!
Sampek waktu pertengahan semester sekelas sama dia, aku bener - bener nggak peduli waktu itu. Karena aku juga orang yang pendiam dan enggak peduli sama yang lain. Pikirku ' ah anak - anak itu selalu membuat ulah ', apa yang dia lakukan? Dia dan kawan - kawannya selalu bolos. Hampir tiap hari malah. Dan nggak tau dirinya, sekalinya masuk mereka numpang tidur. Bener - bener nggak keliatan kalau mereka siswa. Tapi anehnya, dia yang suka berabsen A, selalu bisa menjawab jawaban guru bila ditanya tentang agama. Oke, kuakui dia sedikit keren waktu itu
Sampek suatu hari, aku menyebarkan nomorku dengan kata - kata alay waktu itu. Dan dia, ada disalah satu yang aku kirim. Sejak itu.. kita sedikit sering bersms ria ( karna waktu itu, whatsapp bbm itu masih baru.. dan hp masih jadul. Cuman bisa dibuat facebook ). Lama kelamaan, kita nyambung. Tapi walaupun kita rame di chat, kita akrab di chat bukan berarti kita di kelas juga rame. Kita malah diem -dieman seakan enggak saling akrab haha dan.. DIA NEMBAK AKU! Duh.. aku yang nggak suka sama dia, eh bukan nggak suka sih, waktu itu aku sedikit tak menyukai gayanya. Dan you know my answer.. diapun nerima dan kita berteman lagi. Maafkan aku saat itu. Sampek akhirnya aku deket dengan temen - temen lelakinya dia, semacam membuat suatu geng dan aku benar - benar bahagia saat itu.
Waktu berlalu cukup cepat, geng yang sedikit kuceritakan tadi mendadak berantakan, dan aku nggak tau alasannya yang jelas mulai saat itu aku menjadi pendiem lagi. Sampek aku sedikit menyukai teman kelas ku saat itu. Suka karena kita terbiasa bersama. Kayak pepatah nih ' tresno jalaran soko kulino '. Tapi aku tau, aku enggak akan sama temen kelasku itu, karena aku hanya mak comblang saat itu antara teman kelasku dan sahabatku. Saat itu kita lost contact sampek akhirnya aku sadar nilai bahasa arabku benar - benar hancur saat itu. Aku sadar, aku membutuhkan mentor untuk belajar bahasa arab. Yang kufikirkan saat itu hanya dia, karena aku tau dia murid terpintar di kelas. Dengan nggak tau dirinya aku meminta bantuan dia, dan dia setuju saat itu. Sempat merasa bersalah disaat dia sangat baik kepadaku kenapa aku sejahat itu. Aku benar - benar menyesal din. Maaf. Setelah itu, dia beneran ngajari aku di salah satu mall di malang dengan duduk di pinggiran sebuah toko di mall tersebut yang belum diisi saat itu. Wajarlah karen saat itu mall itu baru saja dibuka. Sambil dia mengajari dengan telaten, aku sesekali memandang dia dengan seksama. Waktu itu, kita baru pertama kali sedekat itu secara real. Kalau biasanya dekatnya kita hanya lewat sms, saat itu berbeda. Dalam batinku ' dia nggak terlalu parah kok gayanya, dia juga baik. Ah bisa nggak ya aku buka hati sama anak ini? ' karena saat itu aku sudah lelah dengan sakit hati dengan teman kelasku itu. Menurutku ' kenapa kita nggak buka hati ke orang yang sayang ke kita, yang ada di depan kita daripada kita memperjuangkan apa yang belum tentu berjuang untuk kita ' .
Selajutnya besok ya..
Loveyou,
03 maret 2017
Mima
Komentar
Posting Komentar